top of page

Pelepasliaran Burung Mewarnai Pembukaan Ambal Warso Clungup Mangrove Conservation yang Kelima

  • Writer: Pondokdadap Ecofishingport
    Pondokdadap Ecofishingport
  • Sep 11, 2017
  • 2 min read

Sejumlah 80 ekor burung yang berasal dari jenis Cerukcuk (Pycnonotus goiavier), Kutilang Emas (Pycnonotus melanicterus), Perkutut (Geopelia striata), Prenjak (Prinia familiaris), Manyar (Ploceus manyar), dan Kapasan (Lalage nigra) dilepasliarkan oleh para relawan di kawasan Clungup Mangrove Conservation, Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan di dalam memperingati hari ulang tahun (ambal warso) Clungup Mangrove Conservation yang kelima. Acara yang diperingati tiap tanggal 21 September ini, mengusung tema “Grebek Ngupadi Tirto Wening”.


Acara yang diadakan oleh Lembaga Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru dan Kelompok Masyarakat Pengawas Gatra Olah Alam Lestari (POKMASWAS GOAL) selaku pengelola dari Clungup Mangrove Conservation ini mengundang masyarakat, siswa SD, SMP, hingga mahasiswa untuk lebih peduli terhadap pentingnya merawat alam sekitar agar setiap unsur di alam dapat menjalankan fungsinya di dalam ekosistem dengan baik.


“Burung – burung yang kita lepaskan, sejatinya memiliki peran yang sangat penting di alam. Burung -burung ini membantu untuk menyebarkan benih – benih pohon yang akan mempercepat pemulihan hutan di sekitar kawasan ini”, jelas Bapak Saptoyo, Ketua Lembaga Konservasi Bhakti Alam Sendang Biru sekaligus POKMASWAS GOAL dalam sesi pembukaan acara yang dimulai sektar pukul 8:00 WIB.


Dalam acara pembukaan yang dilaksanakan pada Tanggal 20 September 2017 ini, puluhan bibit mangrove yang berasal dari genus Rhizopora dan Bruguiera juga ditanam di kawasan tersebut. Antusiasme peserta terlihat ketika kegiatan penanaman ini dilaksanakan. Selain untuk semakin menyemarakkan acara ini, kegiatan penanaman ini juga diharapkan mampu memberikan wawasan tentang bagaimana cara untuk berkontribusi menjaga kelestarian alam melalui cara – cara yang sederhana. “Untuk berkontribusi di dalam menjaga kelestarian alam tidak harus mahal, karena bibit mangrove yang kami sediakan berasal dari sekitar kawasan ini, sehingga mampu memotong besarnya biaya dan waktu yang terbuang hanya untuk transport bibit dan hal teknis lainnya” Tambah Bapak Saptoyo di sela – sela pembukaannya.


Acara pembukaan yang dilaksanakan ini merupakan acara pendahuluan menuju acara puncak Ambal Warso Clungup Mangrove Conservation yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 21 September 2017 yang akan dimulai pada pukul 18:30 WIB. Dalam acara puncak, akan dilaksanakan Larung hasil alam dan selamatan tumpeng di kawasan Muara Clungup.


Comentarios


  • Google+ - White Circle
  • YouTube - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2023 by Humas UPT PPP Pondokdadap

bottom of page